Sejarah Bulu
Permainan Tangkis.
Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga
raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Lapangan Jaring
Lapangan bulu
tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada
gambar.Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan.Warna yang disarankan untuk garis adalah putih
atau kuning.Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis
yg lunak.Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang
keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain.
Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna
gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.
Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket.Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak
zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks
sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat
(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian
di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan
kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia.Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga
kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan
tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara
membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur
mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game"
("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan
permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke
of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis
menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan
Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia.
Teknik
Dasar Permainan Bulu Tangkis
a.
Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam,
yaitu:
1. Pegangan forehand (pegangan
dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan
raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi
tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar
seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul
kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan
secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada
pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel
pada bagian permukaan yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah
cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan
menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar
pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan degan raket
untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan
bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
a. Pukulan servis pendek
b. Pukulan servis panjang
c. Pukulan servis mendatar
d. Pukulan servis cambuk
2.
Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis
yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke
belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu: a. Overhead lob, yaiutu
pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan
shuttlecock melambung ke arah belakang. b.
Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.
Sistem pindah bola
- Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
- Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
- Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
- Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
Sistem reli poin
- Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
- Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
- Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran
Lapangan
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” (= 3,96 m) yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” (= 3,96 m) yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.
2.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal seperti tampak pada gambar di halaman 14. Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal seperti tampak pada gambar di halaman 14. Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155
cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar jaring tegang dan lurus
dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali
halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm.
Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki)
dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada
tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta
bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan
ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4. Kok atau Shuttlecock
Sebuah shuttlecock harus
memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu yang dilekatkan pada
kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah
sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm.
Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung
bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.
5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh
masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada permainan tunggal)
atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi
lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam
(inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi luar
(outside).
6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai,
wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk mengundi pihak yang
berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya untuk
memulai permainan.
7. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
a.
Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal
putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah
mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat
menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting
game).Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang
ditentukan dinamakan “love-all”.Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan
sebagai pemenang.
b.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus).Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20).Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan.Angka maksimal tiap game adalah 30.Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
8. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam
pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
a.
Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan
servis pertama pemain di bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal
dihadapannya.
b.
Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak
berada di sisi dalam lapangan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.
c.
Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja
yang boleh menerima servis. Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain
pasangannya, pihak yang berada disisi dalam mendapat angka.
d.
Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan
servis permulaan atau pertama dari suatu pertandingan yang dapat melakukan
pukulan servis tersebut.
e.
Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak
pada gilirannya atau dari sisi lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan
servis yang memenangkan reli tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus
diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan.
9. Pertandingan Tunggal
Dalam pertandingan tunggal,
peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal. Tambahan peraturan untuk
pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
a.
Permaianan akan melakukan servis dari atau
menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah
0 atau angka genap pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang
servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil.
b.
Kedua pemain yang bertanding akan mengubah
bidang servis tempat masing-masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka
dibuat.
10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan
menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain
yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka
diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan
servis).
11. Kesalahan terjadi jika
a.
Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada
saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang pemain atau salah satu bagian dari kepala raket
berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis
yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket.
b.
Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke
bidang servis yang salah yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan
pelaku servis; atau jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh dibelakang
garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan.
c.
Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang
servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang
terletak bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan
servis selesai dilakukan.
d.
Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu
pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan
lawannya.
e.
Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock
jatuh di luar garis batas lapangan, melayang menembus atau di bawah jaring,
menyentuh langit-langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh tubuh atau
pakaian pemain.
f.
Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul
sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan.
g.
Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain
menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h.
Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan
dilakukan atau shuttlecock dipukul dua kali berurutan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar batas lapangan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar batas lapangan.
i.
Pemain menghalang-halangi lawan.
12. Umum
a.
Pelaku servis tidak boleh melakukan servis
hingga penerima servis dalam keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika
ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan.
b.
Pelaku dan penerima servis harus berdiri di
dalam batas bidang servisnya masing-masing dan bagian dari kedua kaki pemain
ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga
shuttlecock disentuh raket.
c.
1) jika saat servis atau reli, shuttlecock
menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.
maka hal itu dianggap tidak sah.
2) jika saat
servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let.
3) jika
penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis sedang
dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang seharusnya,
sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan melakukan
kesalahan, maka diajukan let.
4) Jika
diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir yang benar,
tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan melakukan servis
ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.
d.
Jika pelaku servis pada saat melakukan servis
tidak mengenai shuttlecock, maka ia dianggap melakukan kesalahan (fault);
tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap telah dilakukan.
e.
jika
dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana, atau
menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar
lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan
tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.
f.
Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke
bawah , ketika berada dekat jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan
terpukul kembali olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka wasit wajib
menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa pemain
mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit harus memberikan
keputusan.
13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang
pertama hingga akhir pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a.
Pada internasional Badminton Championship dan
Ladies Internasional Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu
istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan
ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan
waktu istirahat dibutuhkan (maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua
dan ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.
Ukuran Lapangan Bulu Tangkis Standar Internasional
Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
Bagi
anda penggemar Bulu Tangkis dan ingin membuat lapangan bulu tangkis berikut ini
adalah Ukuran Lapangan Bulu Tangkis Standar Internasional.
penjelasan Gambar Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
A. Partai Tunggal / Satu Pemain / 1 on 1
- Panjang=11,88meter
- Lebar=5,18meter
- Luas=61,5384meter persegi
- Tinggi Tiang Net=1,55meter
- Tinggi Atas Net = 1,52 meter
- JarakNetKeGarisService=1,98meter
- Jarak Garis Service ke Sisi Lapangan Luar = 3,96 meter
B. Partai Ganda / Dua Pemain / 2 on 2
- Panjang = 13,40 meter
- Lebar = 6,10 meter
- Luas = 81,74 meter persegi
- Tinggi Tiang Net = 1,55 meter
- Tinggi Atas Net = 1,52 meter
- Jarak Net Ke Garis Service = 1,98 meter
- Jarak Garis Service ke Sisi Lapangan Luar = 4,72 meter
Sedangkan lebar garis
lapangan bulu tangkis adalah 5cm saja.kalau anda membuat lantai bulu tangkis
dari keramik, sebaiknya lebar garis dibuat dari keramik yang dipotong 5cm lebar
warna putih. Selain hemat cat/ pengecatan ulang juga warnanya tidak akan
hilang.
Kalau lapangan bulu tangkis indoor tinggi plafon gedung 10 Meter minimal sudah mencukupi.
Demikian ukuran lapangan bulu tangkis standar.
Kalau lapangan bulu tangkis indoor tinggi plafon gedung 10 Meter minimal sudah mencukupi.
Demikian ukuran lapangan bulu tangkis standar.
Perlengkapan Badminton
Tadikan tentang sejarah dan
permainan, sekarang tentang perlengkapan pemain bulutangkis.
Secara tradisional raket dibuat dari kayu.Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi
bahan yang dipilih.Kini, hampir semua raket
bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit).Serat karbon memiliki kekuatan
hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik
yang hebat.Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
Mungkin
salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis adalah senar
nya.Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan.Keawetan secara
umum bervariasi dengan kinerja.Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan
diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb.
Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
Kok adalah bola yang digunakan dalam
olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk
setengah bola yang terbuat dari gabus.Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga
kok dari pelastik.
Karena
percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat.Sepatu bulutangkis membutuhkan solkaret untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang
agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk
melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Dan jangan lupa kaos kakinya supaya
kaki kalian gal lecet-lecet semua.
6. Dekker
Kalau yang
ini gak dipakai juga gak kenapa-napa kok.Dekker ini gunaya untuk cidera. Jadi
kalau kamu cidera dibagian kaki kamu bisa pasang dekker tersebut dibagian kaki
kamu yang mengalami cidera.
No comments:
Post a Comment